Kamis, 20 November 2014

Kerangka Karangan Dan Penulisan Karya Ilmiah

Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karngan yang belum final di sebut outline sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapih dan lengkap di sebut outline final.

Sebelum membuat kerangka karangan perlu kita susun selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar di tengah jalan.karangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.kerangka belum tentu sama dengan daftar isi,atau uraian per bab.Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.

1. manfaat kerangka karangan
a.kerangka karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya,dan dapat mencegah pengarang mengolah suatu ide sampai 2 kali,serta mencegah pengarang keluar dari sasaran yang telah di tetapkan.

b.kerangka karangan akan membantu pengarang mengatur atau menempatkan klimaks yang berbeda-beda di dalam karangannya.

c.bila kerangka karangan telah tersusun rapi,berarti separuh karangan sudah “selesai” karena semua ide sudah dikumpul,dirinci dan diruntun dengan teratur.pengarang tinggal menyusun kalimat-kalimat saja untuk “membunyikan” ide dan gagasannya.

d.kerangka karangan merupakan miniatur dari keseluruhan karangan.melalui kerangka karangan ,pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur suatu karangan.

2. macam dan bentuk kerangka karangan
Kerangka karangan ada dua macam:

~ kerangka topic
kerangka topic terdiri atas kata,frasa,atau klausa yang di dahului
tanda-tanda atau kode tertentu yang lazim untuk menyatakan hubungan antara gagasan. Tanda baca akhir (titik)tidak di perlukan karena tidak di pakainya kalimat lengkap. Dan biasanya kerangka topic sering di gunakan dalam praktik pemakaian.

~kerangka kalimat
Kerangka kalimat bersifat resmi, berupa kalimat lengkap. Pemakaian kalimat lengkap menunjukan diperlukannya pemikiranyang lebih luas dari padayang dituntut dalam kerangka topic.

3. fungsi kerangka karangan:
Fungsi utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan antara gagasan yang ada.Dan fungsi lain dari kerangka karangan sebagai berikut;

a. memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan
sistematis.
b. memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahannya
c. membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
4. Pola penyusunan kerangka karangan

POLA ALAMIAH

Disebut pola alamiah karena memakai pendekatan berdasarkan factor alamiah yang esensial. Pola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu.  Urutan unit-unit dalam kerangka pola alamiah dapat di bagi menjadi 2,yaitu;

A)                Urutan Ruang

Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang. Umpamanya kantor, gedung, lokasi/wilayah tertentu.

-Contoh bagian karangan yang memakai urutan ruang.
Topic : Laporan Lokasi Banjior di Indonesia
Banjir di Pulau Jawa
Banjir di Pulau Tengah
Daerah Semarang
Daerah Pekalongan
Banjir di Jawa Barat
Daerah Ciamis
Daerah Garut
Banjir di …

B)                 Urutan Waktu

Urutan waktu di pakai untuk menerasikan (menceritakan) suatu peristiwa/kejadian,baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan rangkaian peristiwa.

-contoh kerangka karangan yang memakai urutan waktu
Topic : Riwayat Hidup Rabindranath Tagore
Jatidiri Rabindranath Tagore
Pendidikan Rabindranath Tagore
Karier Rabindranath Tagore
Akhir Hidup Rabindranath Tagore
Berdasarkan kerangka di atas dapat dibuat karangan singkat yang terdiri atas satu alenia; dapat diperluas menjadi empat alinea; dapat diperluas lagi menjadi empat bab; bahkan menjadi satu buku. Begitulah pentingnya membuat kerangka karangan sebelum mengarang.

POLA LOGIS

Dinamakan pola logis karna memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia  yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.
Adapun macam-macam urutan logis adalah klimaks-antiklimaks,sebab-akibat, pemecahan masalah, dan umum-khusus. Dan di bawah ini sebagai contoh:

Contoh  1. (urutan klimaks)
Topik : Kejatuhan Soeharto
I.    Praktik KKN marajalela
II.   Keresahaan di dalam Masyarakat
III.  Kerusuhan Sosial di Mana-mana
IV.  Tuntutan Reformasi Menggema
Kejatuhan yang Tragis

Contoh 2 (Urutan Sebab-Akibat)
topik : pemukiman Tanah Tinggi Terbakar
Kebakaran di Tanah Tinggi
Penyebab Kebakaran
Kerugian yang Diderita Masyarakat dan Pemerintah
Rencana Rehabilitas Fisik

Contoh 3 (Ururtan Pemecahan Masalah)
Topik : Bahasa Ecstasy dan Upaya Mengatasinya
Apakah Ecstasy
Bahaya Ecstasy
Pengaruh Ecstasy terhadap Syaraf Pemakainnya
Pengaruh Ecstasy terhadap Masyarakat
Gangguan Kesehatan Masyarakat
Gangguan Kriminalitas
Upaya Mengatasi Bahaya Ecstasy
Kesimpulan dan Saran

Contoh 4 (Urutan Umum-Khusus)
Topik : Komunikasi Lisan

I. Komunikasi dan Bahasa
A. Bahasa Lisan
B. Bahasa Tulis

II. Komunikasi Lisan dan Perangkatnya
A. Kemampuan Kebahasaan
1. Olah Vokal
2. Volume dan Nada Suara
B. Kemampuan Akting
1. Mimik Muka
2. Gerakan Anggota Tubuh

III. Praktik Komunikasi Lisan …
Dst.

5. tahapan dalam menyusun kerangka karangan:
a. mencatat gagasan.Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran(diagram yang menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul)
b. mengatur urutan gagasan.
c. memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan sub bab.
d. membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.

6. tujuan membuat kerangka karangan:
a. agar karangan tidak menyimpang dari tema yang di tentukan.
b. agar pokok pikiran-pokok pikiran tersusun secara urut dan rapi.
c. agar tidak ada pokok pikiran yang kontradiktif dalam karangan.

7. 3 bagian kerangka karangan dalam menulis
Pada dasarnya kerangka karangan terdiri dari bagian pembukaan,isi,dan penutup.pada bagian pembukaan,dirumuskan secara ringkas latar belakang pentingnya suatu tema dibahas.bagian isi memuat point-point pokok pikiran yang akan di tulis,sedangkan pada bagian penutup berisi kesimpulan dan atau saran-saran.

a. pendahuluan
Bagian pendahuluan adalah  bagian yang menjelaskan tema yang akan diterangkan pada karya tulis tersebut secara padat,jelas dan ringkas kepada para pembaca.

b. puncak/klimaks
bagian klimaks adalah bagian di mana konflik cerita yang terjadi di antara tokoh-tokoh muncul. Kejadian dalam konflik biasa bermacam-macam bentuknya mulai dari yang ringan sampai yang rumit,dari yang sekali hingga yang berkali-kali dan lain sebagainya

c. penyelesaian
bagian penyelesaian adalah bagian yang berisi jawaban penyelesaian dari konfla gaya bahasa yang menarikk dalam cerita. Kesimpulan akhir cerita bisa berakhir bahagia dan bias pula berpikir tragis.
Tambahan

-Membuat Kararangan Karya Sastra yang Baik :

a. jelas dan padat bahasanya serta gaya bahasa yang menarik
b. judul cerita yang menarik untuk menarik perhatian
c. judul dengan isi tulisan harus sesuai dan nyambung

8.    Mengembangkan kerangka karangan

Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan terhadap materi yang hendak kita tulis, jika benar-benar memahami materi yang baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembanganya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus di susun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang di tentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.




  LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH
Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan.

Merumuskan tujuan

Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya;

1)    Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
2)   Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;
3)   Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.

b.    Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.

c.    Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;

1)    Fokuskan topik agar mudah dikelola;
2)    Ajukan pertanyaan

Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.

Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

II. PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK PENULISAN KARYA ILMIAH
A.    MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER DATA, INFORMASI, DAN BAHAN UNTUK TULISAN

Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.

1.    Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.
Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.

2.    Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah;

a.    Atur waktu membaca
b.    Bacalah secara selektif
c.    Bacalah secara bertanggung jawab
d.    Bacalah secara kritis
3.    Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka

Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.

4.    Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’
Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber  bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.

5.    Membuat Kutipan
Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.

B.    MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK TULISAN

Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;

1.    Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
2.    Mempersiapkan pedoman wawancara
3.    Melaksanakan wawancara
4.    Mengolah hasil wawancara


TAHAP PROSES PENULISAN
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.

Tahap Pra Penulisan
1.  Pemilihan dan pembatasan topik
2.  Merumuskan tujuan
3.  Mempertimbangkan bentuk karangan
4.  Mempertimbangkan pembaca
5.  Mengumpulkan data pendukung
6.  Merumuskan judul
7.  Merumuskan tesis
8.  Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline

Pemilihan Topik
# Apa yang akan kita tulis?
#  Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
#  Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
#  Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.
Tahap Penulisan Draf
-          Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
-          Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
-          Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek  mekanik.

Tahap Revisi
-          Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
-          Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

Tahap Penyuntingan
-          Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
-          Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
-          Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

Tahap Publikasi
-          Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
-          Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

TAHAP EVALUASI

Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.

Ada lima kriteria yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi setiap bagian dari menulis sebagai berikut :

Fokus.

Apa yang Anda menulis tentang? Apa klaim atau tesis Anda membela? Kriteria ini adalah yang luas, berkaitan dengan konteks, tujuan, dan koherensi dari sepotong tulisan. Apakah topik Anda sesuai untuk tugas? Apakah Anda tetap pada topik itu atau terlena pada garis singgung tidak membantu? Apakah Anda berfokus terlalu teliti atau terlalu banyak? Misalnya, esai tentang Perang Saudara Amerika pada umumnya mungkin terlalu luas untuk esai perguruan tinggi yang paling. Anda mungkin akan lebih baik menulis tentang pertempuran tertentu, umum, atau kejadian.

Pembangunan.
Pembangunan berkaitan dengan rincian dan bukti. Apakah Anda menyediakan cukup bahan pendukung untuk memenuhi harapan pembaca Anda? Sebuah laporan penelitian yang tepat, misalnya, biasanya mencakup banyak referensi dan kutipan untuk banyak karya lain yang relevan beasiswa. Sebuah deskripsi lukisan mungkin akan mencakup rincian tentang, komposisi penampilan, dan bahkan mungkin informasi biografis tentang seniman yang melukisnya. Memutuskan apa rincian untuk menyertakan tergantung pada penonton dimaksudkan sepotong. Sebuah artikel tentang kanker ditujukan untuk anak-anak akan terlihat sangat berbeda dari satu ditulis untuk warga senior.

Organisasi
Organisasi, sering disebut “pengaturan,” menyangkut ketertiban dan tata letak kertas. Secara tradisional, kertas dibagi menjadi, tubuh kesimpulan pengenalan, dan. Paragraf terfokus pada gagasan utama tunggal atau topik (kesatuan), dan transisi di antara kalimat dan paragraf yang halus dan logis. Sebuah rambles kertas kurang terorganisir, melayang di antara topik yang tidak berhubungan dengan cara serampangan dan membingungkan.

Gaya
Gaya secara tradisional berkaitan dengan kejelasan, keanggunan presisi, dan. Sebuah stylist yang efektif tidak hanya mampu menulis dengan jelas untuk penonton, tetapi juga bisa menyenangkan mereka dengan bahasa menggugah, metafora, irama, atau kiasan. Penata Efektif bersusah payah tidak hanya untuk membuat titik, namun untuk membuatnya dengan baik.

Konvensi
Kriteria ini meliputi tata bahasa, mekanik, tanda baca, format, dan isu-isu lain yang ditentukan oleh konvensi atau aturan. Meskipun banyak siswa berjuang dengan konvensi, pengetahuan tentang di mana untuk menempatkan koma dalam sebuah kalimat biasanya tidak sepenting apakah kalimat yang berharga untuk menulis di tempat pertama. Namun demikian, kesalahan yang berlebihan dapat membuat bahkan seorang penulis brilian tampak ceroboh atau bodoh, kualitas yang jarang akan terkesan pembaca seseorang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar