Senin, 21 Oktober 2013

BEKERJASAMA DALAM KELOMPOK (TEAM WORK)


BEKERJASAMA DALAM KELOMPOK (TEAM WORK)
IMPLIKASI MANAJERIAL

Pengertian Team Work

Team Work adalah suatu bentuk kerja sama dalam beberapa sumber daya manusia, berasal dari latar belakang yang berbeda, kedudukannya sama, dan eksis dalam berorganisasi atau perkantoran untuk menjalankan komitmen dan meraih tujuan yang sama.


Cara Kerja Tim Yang Baik

Dalam hal ini, diharuskan untuk adanya kesepahaman, keselarasan, persetujuan komitmen dalam bekerja, dan menyatukan langkah untuk meraih tujuan bersama.


Untuk Mencapai Tujuan Bersama

Hal ini dapat dicapai tujuan bersama apabila sudah ditetapkan object dan targetnya. Ini sangat penting agar seluruh aktifitas yang berhubungan kerja sama harus kesepahaman gerak dan mempunyai langkah atau ide untuk direalisasikan bersama. Dan apabila ada seorang anggota kelompok ada suatu masalah, maka harus diberitahukan kepada yang lainnya untuk dicarikan solusi bersama agar mendapatkan langkah dan kerja yang selaras untuk mencapai tujuan bersama.


Cara Mengatasi Hambatan

Hal ini bila ada permasalahan dapat di atasi dengan cara mengatasi hambatan atau masalah yang terjadi disekitar kantor dengan cara pemetaan permasalahan, kemudian dikasifikasikan berdasarkan tingkat penyelesaiannya, kemudian di analisa sesuai dengan tingkatannya agar semua permasalahan dapat di atasi dengan lancar dan cepat.
Implikasinya Dalam Manajeral
Yaitu untuk meningkatkan efektifitas TEAM WORK dalam sebuah perusahaan memerlukan Team Work yang baik antara bagian dan divisi didalam perusahaan tersebut agar perusahaan tersebut berkembang dan maju lebih cepat.



Jam : 17:19 PM  mengunjungi WEB ini pada tanggal : 21 oktober 2013


Pengertian Kelompok 

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.


Karakteristik Kelompok

Karakteristik Kelompok antara lain:
1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun non verbal.
2. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5. Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.


Tahapan Pembentukan Kelompok 

Perkembangan sebuah kelompok selalu berbeda satu dengan yang lainnya. Namun demikian, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membentuk sebuah kelompok. Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam pembentukan kelompok.

A. Forming.

Forming adalah tahap orang berkumpul dan membentuk sebuah kelompok. Pada suatu kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengikutinya karena penugasan. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan perasaan was-was maupun keraguan di hati peserta tersebut.

B. Informing.

Informing merupakan tahap dimana kelompok yang baru terbentuk tersebut diberi penjelasan tentang tujuan dari kegiatan yang akan diselenggarakan. Pada tahap ini biasanya akan didapati interaksi antaranggota karena setiap peserta mulai sadar bahwa mereka menuju pada tujuan yang sama. Seorang fasilitator biasanya akan mencari titik pijak yang sama, dan membentuk visi, misi, serta tujuan kelompok. Fasilitator diharapkan dapat menggunakan kegiatan pengenalan dan agenda yang jelas.

C. Storming.

Pada tahap ini, pembangunan peran diantara masing-masing peserta mulai terbentuk. Storming merupakan fase yang sangat penting dalam dinamika kelompok, karena pada tahap ini akan terjadi tarik menarik, uji coba, bahkan konflik. Benturan antarpribadi sangat mungkin terjadi pada tahap ini – bahkan benturan antara peserta dengan pemimpin kelompok. Seorang fasilitator diharapkan dapat memberikan dukungan kepada seluruh kelompok. Dengan mengembangkan dan menggunakan teknik-teknik fasilitasi, fasilitator juga perlu senantiasa mengingatkan peserta akan tujuan dan norma-norma kelompok. Usahakan agar fasilitator dapat menjaga terjadinya keterbukaan dan mendorong setiap peserta untuk mengatasi konflik yang terjadi.

D. Norming.

Tahapan ini merupakan tahap stabilisasi dimana aturan, ritual, dan prosedur telah ditetapkan dan diterima oleh seluruh peserta. Peserta telah menyepakati identitas perasn sehingga terciptanya suasana kebersamaan. Jalan menuju kemajuan disepakati dan disetujui bersama. Fasilitator diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menghaluskan proses. Jika diperlukan, perbaiki atau sesuaikan norma yang ada, untuk kemudian diserahkan kembali implementasinya kepada kelompok.

E. Mourning.

Mourning merupakan tahap akhir dari proses pembentukan sebuah kelompok. Pada tahapan ini, seluruh tugas telah selesai dikerjaan dan tujuan utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi. Siklus kehidupan kelompok secara resmi telah berakhir. Terkadang muncul rasa sedih diantara peserta. Sebagian mulai memikirkan tugas lain yang telah menanti. Fasilitator yang baik diharapkan dapat membantu peserta dalam mempersiapkan masa transisi dari pembentukan kelompok menuju bubarnya kelompok.

F. Transforming.

Pada tahapan ini, tim telah menjadi dinamis karena pembentukan kelompok sudah terjadi dan mulai ada perubahan baik di masing-masing peserta maupun pada kelompok secara keseluruhan. Sebagai seorang fasilitator, diharapkan dapat menunjukkan dukungan dan rasa percaya kepada kelompok. Hargai perubahan yang terjadi dengan memberikan pujian. Yang perlu diingat adalah sebaiknya pujian yang diberikan tidak berlebihan.


Kekuatan Team Work

Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disAdari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim. Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.

Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu berada.

SUMBER : 


PUKUL : 17:25 PM mengunjungi web ini pada tanggal : 21 OKTOBER 2013



Pengalaman Bekerjasama Dalam Kelompok


Saya pernah mengikuti presentasi di kelas di situ saya ditunjuk sebagai penyaji materi dan saya menjelaskan materi yang akan saya jelaskan terhadap teman-teman di kelas. Kerjasama dalam kelompoknya, saya bekerjasama dalam hal membuat makalah maupun ppt power point untuk di tampilkan saat presentasi, disitu kami membutuhkan pendapat dari masing-masing individu. Awalnya memang belum terjadi gesekan atau persilangan pendapat yang signifikan, karena tahap ini masih tahap pengenalan. Masalah muncul saat anggota lain merasa lebih suka mengerjakan daripada menyumbangkan ide. Padahal disini kita sama-sama belajar satu sama lain jadi harus mengerjakan apapun dengan bersama-sama karena kita  adalah team work . Namun dengan berjalannya waktu semua bisa teratasi dan kami pun bisa menjalani kerjasama ini dengan baik hingga tiba saatnya kami mempresentasikan makalah yang telah kami rancang.
Manfaatnya  Setelah bergabung dalam tim, saya akhirnya mendapat banyak pengetahuan baru dan ide segar dari teman sesama tim. Hal ini tentu menyehatkan psikologis akademik kita sebagai mahasiswa.
Saya berkesimpulan bahwa tim dibutuhkan  dalam hal belajar ataupun dalam bekerja nanti. Jadi  sangat dibutuhkan skill dalam berorganisasi atau bekerjasama dalam kelompok. Yang diperlukan dalam bekerjasama adalah  adalah kerendahan hati untuk mau menerima dan mendengar, mengurangi keegoisan agar kita bisa merasakan manfaatnya.



NAMA : RIDA FIKA

NPM    : 16112299

KELAS : 2KA19


Minggu, 29 September 2013

Teori Organisasi Umum



Teori Organisasi


 Definisi Oganisasi Menurut Buku Satu : “Pengantar Ilmu Komunikasi”

Organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai  pesan organisasi di dalam kelompok, formal maupun informal dari suatu organisasi. Bila organisasi semakin besar dan kompleks maka akan mengakibatkan semakin kompleks pula proses komunikasinya. Organisasi kecil yang anggotanya hanya tiga orang proses komunikasi yang berlangsung relative sederhana. Tetapi organisasi yang anggotanya seribu orang menjadikan komunikasi yang sangat kompleks.
Komunikasi Organisasi dapat bersifat formal maupun informal komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja dalam organisasi didalam organisasi produk-produk dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya seperti : memo, kebijakan, surat pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang di setujui secara social. Orientasinya bukan pada organisasi tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.


Pendekatan-pendekatan Organisasi
Menurut Goldher (1990) yang namanya organisasi sekurang-kurangnya meliputi empat pendekatan. Yaitu pendekatan alamiah, pendekatan hubungan antar manusia, pendekatan sistem dan budaya.


Daftar pustaka : Wiryanto.2008.Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta:PT grasindo.
halaman :52-55



Definisi Organisasi Menurut Buku dua : “Komunikasi Pendidikan”


 Organisasi komunikasi dalam organisasi pendidikan itu terdapat manajemen komunikasi oleh karena itu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mutu pengelolaan organisasi pendidikan. Komunikasi yang bermutupun menjadi penting dan harus ditopang juga dengan komunikasi institusi pendidikan berorganisasi.
Bentuk Komunikasi Organisasi :


biasanya dibagi kedalam dua kategori yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal dan komunikasi internal adalah pertukaran dan penerimaan pesan di antara manajemen dan warga organisasi serta sesama warga organisasi. Komunikasi internal ini bisa berupa komunikasi dari atasan ke bawahan dan sebaliknya dari bawahan terhadap atasan. Bisa jadi sesama staf yang selevel dan kedudukan dalam organisasi atau antara sesame manajer yang setara dan selevel kedudukannya.
sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan organisasi dalam lingkungan eksternalnya.


Media Organisasi :

pada komunikasi organisasi didalam organisasi ada media dan saluran komunikaasi yang dipergunakan untuk penyampaian dan penerimaan pesan. Untuk kepentingan manajemen dan komunikasi organisasi.


Daftar Pustaka :

iriantara,Yosal,dr.2013.Komunikasi Pendidikan.Bandung:Rakatama Media Kota.
halaman : 47-50





Mengapa Teori Organisasi Itu Penting ?

1.       Karena Ketahuilah bahwa dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi
2.     Dimanapun kita bersentuhan dan berhubungan dengan organisasi
3.     Organisasi adalah bentuk dominan dalam masyarakat
4.    Organisasi meresap ke dalam semua aspek kehidupan manusia dan masyarakat secara menyeluruh
5.     Mempelajari teori organisasi secara formal akan memiliki sekumpulan teori tentang bagaimana organisasi beroperasi
6.    Secara aktivitas kehidupan kita menggunakan perhitungan dan analisis teori berdasarkan ilmiah
7.     Alasan mempelajari teori organisasi para manajer karir pada umumnya karena tertarik untuk mengejar kinerja yang lebih profesional dalam karir di manajemen
8.     Alasan akhir mungkin hanya sesuatu yang pragmatis, berupa sebuah prasyarat untuk memperoleh gelar, sertifikat atau kepentingan tertentu




Kenapa teori organisasi itu penting, karena kita sebagai mahasiswa ada saat nya nanti kita akan masuk kedalam berbagai macam-macam organisasi yang ada diluar, karena itu sebagai mahasiswa yang baik kita harus mempelajari bagaimana teori - teori pada organisasi, juga untuk kita dalam memasuki suatu organisasi yang nanti nya kita akan menemukannya disaat kita selesai dalam kuliah.



Pengalaman Berorganisasi


Sewaktu SMA saya pernah mengikuti organisasi PMR yang saya ikuti sejak kelas 2 SMA, dalam organisasi ini saya menjabat sebagai sekertaris dua, yang mengurusi mengenai pencatatan siswa-siswi yang  mengikuti pelatihan sampai obat-obatan yang harus saya catat setiap ada pembelian obat dan sisa obat yang terisisa di UKS. Dan Sekretaris bertugas dalam membuat laporan-laporan atau proposal mengenai agenda kegiatan, rapat, dan lain sebagai nya. Pertama saya mengikuti organisasi PMR ini, saya ragu karna harus berbagi waktu dengan kegiatan pembelajran di kelas namun dengan berjalanya waktu semua itu bisa teratasi. Di organisasi ini saya belajar banyak hal  dalam berorganisasi, kita dapat melatih kerja sama secara berkelompok atau team, mengurangi sifat egoisme, dan lebih mengutamakan kepentingan bersama.
Kegiatan yang dilakukan dalam organisasi PMR ini adalah pemberian materi yang dilakukan oleh guru pembimbing atau kakak senior yang lebih berpengalaman dan mereka membagi ilmu yang pernah meraka dapat kan. Bahkan kadang kakak-kakak senior dari Palang Merah Indonesia setempat datang untuk membagi ilmu kepada kami. Tidak hanya teori-teori yang saya dapatkan dalam berorganisasi PMR ini, sebulan sekali kita mengadakan praktik atau kerja lapangan Bahkan setiap hari senin atau setiap diadakannya upacara-upacara bendera yang penting dalam sekolah, kami para Palang Merah Remaja ikut mengambil peran didalam nya, kami siap membantu teman-teman yang tidak kuat fisik nya untuk mengikuti upacara, bahkan ada yang sampai pingsan, kami selalu siap siaga.
Banyak hal positif yang saya dapatkan ketika saya terjun langsung dalam berorganisasi terutama organisasi Palang Merah Remaja (PMR) yang diadakan di sekolah saya, saya dapat mengerti apa itu kerja sama tim, karena, misalkan jika tidak ada kerja sama tim dalam membuat tandu atau membalut luka korban yang terkena musibah, tidak akan ada tujuuan yang tercapai yaitu menyelamatkan korban. Saya juga dapat mengurangi sifat ego dan lebih mengutamakan kepentingan umum atau bersama dibandingkan kepentingan pribadi. Dan disini saya dituntut untuk kerja cepat, memanfaatkan waktu sebaik mungkin, dan selalu waspada, dengan tuntutan yang terus diterapkan tersebut lambat laun akan menjadi kebisaan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Banyak hal yang saya dapatkan saat mengikuti organisasi PMR ini.








Nama : Rida Fika
Npm : 16112299
kelas : 2KA19 



Minggu, 12 Mei 2013

UPACARA ADAT RITUAL TABUIK PARIAMAN DAN FILOSOFISNYA


UPACARA ADAT RITUAL TABUIK PARIAMAN


Di Sumatera barat, tepatnya kota pariaman, Tepatnya dipesisir pantai Pariaman, di sini setiap tanggal 1 muharam sampai dengan 10 muharam sering di adakan pesta budaya adat yang disebut "Tabuik".

Dari berbagai sumber sejarah kata Tabuik artinya adalah peti pusaka peninggalan Nabi Musa yang digunakan untuk menyimpan naskah perjanjian Bani Israel dengan Allah.


Upacara adat ini untuk memperingati meninggalnya Husein (Cucu Nabi Muhamad SAW) pada 61 Hijriah yang bertepatan dengan 680 Masehi. selain diPariaman, ritual mengenang peristiwa tersebut juga diadakan di Bengkulu tapi dengan nama yang sedikit berbeda, bengkulu menyebutnya Tabot dan prosesi adatnya pun berbeda. Dalam perayaan memperingati wafatnya Husein bin Ali, tabuik melambangkan janji Muawiyah untuk menyerahkan tongkat kekhalifahan kepada umat Islam, setelah ia meninggal. Namun, janji itu ternyata dilanggar dengan mengangkat Jasid (anaknya) sebagai putera mahkota. (Sumber: Sejarah Tabuik). Tabuik Pariaman sudah digelar sejak 1831, namun dalam perkembangannya, mulai tahun 1974 dipaket menjadi atraksi wisata, hingga menjadi event tetap Pemda setempat.



Sebelum upacara adat tabuik dilaksanakan, dilakukan pembuatan tabuik di dua tempat, yaitu di Pasa (tabuik pasar) danSubarang(tabuik sebarang). Kedua tempat tersebut dipisahkan oleh aliran sungai yang membelah Kota Pariaman. Ada yang unik di prosesi awal pembuatan Tabuik ini, yaitu ketika warga Pasa dan Subarang berperang, berperang dalam arti sebenarnya, bahkan sampai melukai dan menimbulkan korban akan tetapi setelah acara Tabuik selesai mereka akan berdamai kembali. Tetapi ritual yang seperti itu beberapa tahun terakhir sudah ditiadakan, dan hanya dilakukan simbolis saja.







Untuk menambah semangat para pengusungTabuikbiasanya diiringi dengan musik“Gendang Tasa”(kelompok alat musik gendang yang terbuat dari kulit kerbau, dan dimainkan pemuda beramai-ramai), kelompok yang memainkan alat musik ini bertugas mengiringi acara penyatuan tabuik (tabuik naik pangkat).







Iring-iringan Gendang Tasa

dan Randai (Seni Traditional Anak Nagari)

--------->

Penyatuan tabuik dilakukan menjelang sholat Zuhur. Kedua Tabuik, Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang adalah bentuk dari dua pasukan yang akan di pajang hadap-hadapan seolah-olah dua pasukan yang akan berperang.

Dalam prosesi adat ini dilakukan beberapa tahapan :

Pengambilan tanah pada 1 Muharam. Seorang laki-laki yang sudah ditentukan mengambil tanah yang berjarak sekitar 1 kilometer dari tempat pembuatan Tabuik. Tanah dibawa dengan Peti dan diiringi arak-arakan gendang tasa.

Ketika hiasan tabuik selesai 50 persen, pada 5 Muharam dilakukan penebangan batang pisang sekali tebas dengan sebilah pedang tajam.



Prosesi Pengambilan Tanah -------->

Pada 7 Muharam dilakukan acara yang disebut "Maatam", yakni mengekspresikan kesedihan atas wafatnya Hussein. Prosesi ini dilakukan dengan meletakkan simbol jari-jari tangan Hussein yang dicincang Raja Yazid dalam alat bernama Panja, simbol kuburan imam itu. Malamnya, Panja diarak keliling kota dengan ekspresi sedih para pengikutnya, diiringi gendang tasa. Pada 8 Muhara m dilakukan acara membawa lambang Sorban, Pedang, dan Kopiah Imam Hussein yang diletakkan di atas du lang (talam) keliling kota.

Iring-iringan ini diikuti gendang tasa yang

bertalu-talu. Pada 10 Muharam pukul 04.00 WIB digelar acara tabuik naik pangkat. Tabuik yang semula dibuat dua bagian–dengan bahan rangka dari bambu dihias kain dan kertas–disatukan dengan mengangkatnya.

Puncak acara,Tabuik yang tingginya mencapai 12 meter ini diarak ke tengah kota diiringi gendang tasa dan teriakan-teriakan khas Hoyak Tabuik. Tabuik diputar, digoyang-goyang, dan perlahan-lahan dibawa ke pantai untuk dibuang ke laut pada senja hari. Ini melambangkan Bouraq yang membawa jenazah Imam Hussein telah terbang ke langit.

Sepanjang acara adat dari 1 sampai dengan 10 muharam, malam dikota pariaman diadakan pameran dan bazar budaya di lapangan merdeka pariaman, dari pakaian adat, miniatur tabuik, makanan khas, kesenian khas pariaman dan banyak lagi.

Ada istilah ”Pariaman kota nan langang batabuik makonyo rami”Berikut Foto-foto acara puncak Pesta Budaya Tabuik, iring-iringan Hoyak Tabuik yang di Giring ke pantai untuk dibuang kelaut.






FILOSOFIS DARI UPACARA ADAT TERSEBUT :

Makna Simbol dalam Upacara Tabuik: Sebuah Analisis Filosofis

Secara etimologis kata â€Å“simbol” maupun simbolisasi berasal dari kata sumballo atau sumballen yang artinya adalah: berwawancara, merenungkan, memperbandingkan, bertemu, melemparkan menjadi satu. (Dibyasuharda,1990, Sudiarya1982). Di samping itu, simbol-simbol berperan dalam upacara karena sebagai alat penghubung antara sesame manusia dan antara manusia dengan benda, juga sebagai lat penghubung antara dunia nyata dengan dunia yang gaib.

Dalam pengertian antara simbol dan lambang sering dibuat ambigu pengertiannya. Pemahaman tentang simbol sering disamakan arti dan pemahamannya dengan lambang, meskipun pada prinsipnya semua simbol adalah merupakan bagian dari tanda yang memiliki makna, namun tidak semua dari tanda tersebut dapat mewakili adanya sebuah simbol. Dalam kehidupan bermasyarakat simbol itu dinyatakan dengan berbagai macam hal, misalnya dengan model pakaian, rambut, riasan dan sebagainya. Segala sesuatu apapun itu yang terlihat menarik elegan dan berkelas akan memperlihatkan sebuah nilai simbolik yang tinggi.

Sehubungan dengan penciptaan simbol sebagai ciri khas manusia di dalam wujud kebudayaan, seperti yang dikatakan oleh ( Suraharjo dalam Theresia, 2003 : 54). Simbol terjadi karena manusia adalah animal simbolicum , itu berarti karakteristik yang paling mendasari dari semua kegiatan manusia adalah proses simbolisasi. Salah satu wujud rasa budaya manusia adalah timbulnya rasa seni dalam setiap sanubari kita masing-masing seni rupa, musik, drama, tari dan lain sebagainya. Dunia seni adalah merupakan apresiasi dari tingkah laku dan pengalaman.

Dalam konteks pemaknaan tentang simbol dalam upacara Tabuik, terkandung unsur-unsur perlambangan yang secara umum dapat dilihat sebagai berikut: Barantam maksudnya mengadakan musyawarah, mengemukakan ide atau gagasan. Barantam/musyawarah mengandung makna bahwa dalam kehidupan bermasyarakat untuk menyelenggarakan sesuatu terlebih dahulu dimusyawarahkan. Selain itu artinya adalah mensosialisasikan budaya musyawarah pada generasi selanjutnya serta terbina kekompakan sesama masyarakat.
Maarak panja /jari-jari, artinya adalah mengarak jari-jari yang diletakkan pada alat yang bernama panja, alat yang digunakan menunjukan simbol bahwa manusia hendaknya punya rasa malu pada diri sendiri, malu pada orang lain, dan malu pada pencipta.

Maarak sorban melambangkan kebesaran dan penghormatan terhadap seorang pemimpin. Sorban biasanya dipakai oleh seorang kyai atau syeh. Menggambarkan bahwa orang yang memakai sorban mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dalam bidang keagamaan.

Tabuik naik pangkat artinya melambangkan persatuan. Walaupun terdiri dari bermacam suku, bahasa, agama, keturunan tetapi tetap satu kesatuan.

Ma-oyak tabuik adalah suatu pekerjaan yang penuh resiko, mereka tidak peduli dengan apa yang terjadi melambangkan bahwa suatu perbuatan hendaklah dilakukan dengan ikhlas, ingatlah bahwa Allah selalu memberi berkah terhadap orang yang ikhlas melakukan suatu perbuatan.

Membuang Tabuik, yaitu memberi sesajen. tabuik di anggap sebagai sesaji yang akan di persembahkan untuk penghuni pantai barat Sumatera (makhluk gaib) dengan maksud memberi perlindungan kepada manusia yang berada di sekitar pulau tersebut.

Dalam setiap kegiatan peringatan atau upacara-upacara itu menunjukkan sikap religiusitas batiniahnya, manusia mencoba untuk berusaha sebisa mungkin merenungkan setiap barang atau benda, peristiwa-peristiwa (kejadian-kejadian), keadaan suka maupun duka yang selama ini dialaminya. Manusia dan masyarakatnya mampu melakukan ini dalam rangka eksistensi diri mempertahankan kelanggengan kehidupannya. Perenungan terhadap hal semacam ini di namakan sebagai perenungan tentang yang ada.( Peursen, 1967 : 56).

Merenungkan tentang Ada itu mengakibatkan pembebasan. Persentuhan dengan sisi kebatinan (dalam bahasa kebudayaan sering disebut sebagai religi), menyebabkan manusia mampu menembus dasar-dasar Ada dan kehidupan beserta kosmosnya. Dan dalam kontak dengan dasar-dasar Ada itu manusia menghayati penebusannya, tak luput ritual upacara seperti Upacara Tabuik diyakini oleh masyarakatnya sebagai sarana pembebasan diri manusia atas segala bencana.

Nilai-nilai dan norma-norma seolah-olah merupakan polisi lalu lintas yang mengatur masyarakat. Bagi suatu masyarakat seperti masyarakat Pariaman kegiatan seperti inisiasi atau (upacara Tabuik) merupakan persimpangan lalu lintas, dimana kekuatan ilahiah dan pengaruh seorang pemimpin dalam sebuah masyarakat menjalankan fungsinya. Banyak mitos membicarakan tentang kematian dan perjalanan di akhirat; upacara penguburan dan pengusungan â€Å“KerandaӉ€”simbol yang digunakan dalam upacara Tabuik—diyakini bisa menjamin perjalanan yang aman. Kadang-kadang batas antara hidup dan mati sangat kabur : barang siapa tidak melakukan kebiasaan masyarakatnya akan di kucilkan, dan barang siapa dikucilkan dari masyarakatnya sebetulnya dia telah mati, dan kematian fisik akan segera menyusul.

Persoalannya adalah tidak semua norma dan nilai dapat dirumuskan dengan cermat; kitab kitab hukum harus diperiksa kembali, setiap tradisi berada ditengah masyarakat yang selalu berkembang menuju kepada kemajuan. Nilai seringkali tersirat disamping juga tersurat dalam sebuah naskah yang tersimpan dengan rapi. Pengaruh pertalian antara masyarakat di suatu zaman dengan zaman berikutnya menurunkan tradisi yang sama, yang mewujudkan sistem nilai yang baru dan secara tidak langsung memiliki pola-pola kekuatan mistik.

Dalam masyarakat yang serupa dengan di Pariaman, nilai-nilai tak akan berubah dengan cepat seperti masyarakat modern di Barat. Pada masa-masa terakhir kita melihat misalnya bagaimana tradisi diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sisi bagian ini menunjukkan sebuah pola yang agak merujuk pada dimensi mistik yang berlaku di masyarakat setempat sebagai pilar kekuatan pertahanan budayanya.

Upacara Tabuik pada dasarnya merupakan simbol upaya manusia dalam memandang kesatuan alam sebagai sesuatu yang organis yang tidak dapat di pisahkan antara satu dengan yang lainnya. Tradisi tersebut menjadi salah satu mediasi manusia dalam berkomunikasi dengan alam dunia yang ada diluar indera manusia.

Bila kita membandingkan antara mitos religius dengan praktik magis, maka nampaklah perbedaan besar mengenai apa yang ditekankan. Dalam mitos manusia mengarahkan pandangannya dari dunia ini kepada dunia yang penuh kekuasaan yang lebih tinggi, dalam magi manusia bertitik tolak dari dunia penuh kekuasaan itu. Dengan perkataan lain, mitos lebih bersifat transenden, magi lebih bersifat imanen. Atau lebih sederhana : mitos lebih mirip dengan pujaan religius, sedangkan magi lebih condong menguasai sesuatu lewat beberapa ke pandaian. Magi mau menangkis marabahaya, mempengaruhi daya-daya kekuatan alam, menguasai orang-orang lain sampai mau membunuh orang lain dengan menusuk-nusuk gambarnya misalnya. Dengan perkataan lain, tentu saja magi bertalian dengan mitos.

Konsep tentang yang ada telah menjadi suatu kepercayaan yang syarat akan makna dalam ritual upaca Tabuik ini, tampak pada pola pikir masyarakat pariaman yang mengakui adanya realitas dibalik alam dan hal itu di simbolkan dalam bentuk sesaji dan uborambenya yang terdapat dalam prosesi ritual tersebut.

sumber :

http://loveatiklangang.blogspot.com/2010/12/tabuik-pariaman.html
http://uun-halimah.blogspot.com/2008/03/tabuik-pariaman-provinsi-sumatera-barat.html#.UZGP6BdQEgs



pengertian ilmu budaya dasar

pengertian ilmu budaya dasar


Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :

1.       Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2.       Ilmu-ilmu sosial ( social scince )
ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.

3.       Pengetahuan budaya ( the humanities )
bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataankenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.


LATAR BELAKANG ILMU BUDAYA DASAR

Latar belakang ilmu budaya dasar bermula dari kritik yang diberikan oleh sejumlah cendikiawan mengenai system pendidikan kita yang dinilai sebagai warisan system pendidikan pemerintahan Belanda pada masa penjajahan. System pendidikan tersebut merupakan kelanjutan dari politik balas budi yang diajukan oleh Conrad Theodore Van Deventer. Adapun tujuannya adalah menghasilkan tenaga terampil dalam bidang administrasi, perdagangan, teknik,dan keahlian lain demi kelancaran usaha mereka dalam mengeksploitasi kekayaan Negara kita.
Sampai sekarang, system pendidikan yang terkotak-kotak telah menghasilkan banyak tenaga ahli yang berpengalaman dalam disiplin ilmu tertentu. Padahal pendidikan itu seharusnya lebih ditujukan untuk menciptakan kaum cendikiawan daripada mencetak tenaga yang terampil. Para lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat berperan sebagai sumber utama bagi pembangunan Negara secara menyeluruh. Dari mereka diharapkan adanya sumbangan ide bagi pemecahan masalah social masyarakat yang sangat kompleks dan berkaitan satu dan lain, dan juga dalam masalah budaya. Sehingga perguruan tinggi Indonesia mampu menghasilkan sarjana yang tidak asing dengan kehidupan masyarakat serta gejolak perkembangan dan kebutuhannya, dan juga mengenali dimensi lain di luar disiplin ilmunya. Sebagai ikhtisar untuk tujuan itu, Ilmu Budaya Dasar diberikan sebagai pelengkap pembentukan sarjana, yang mampu memecahkan permasalahan yang timbul dalam lingkungan masyarakat.[2]
Latar belakang diberikannya IBD selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan di Perguruan Tinggi dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana. Perguruan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas :
·         Kemampuan akademis yang merupakan kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berfikir logis, kritis, sistematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternatife pemecahannya.
·         Kemampuan profesional yang merupakan kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
·         Kemampuan personal yang merupakan kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan peka terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarkat Indonesia.

Adapun latar belakang diberikannya mata kuliah IBD dalam konteks budaya, Negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahannya sebgai berikut :
·         Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.
·         Pembangunan telah membawa perubahan dalam masyarakat yang menimbulkan pergeseran system nilai budaya dan sikap yang mengubah anggota masyarakat terhadap nilai-nilai budaya. Pembangunan telah menimbulkan mobilitas social, yang diikuti oleh hubungan interaksi yang bergeser dalam kelompok masyarakat. Sementara ini, terjadi juga penyesuaian dalam hubungan antar anggota masyarakat. Dengan demikian, dapat dipahamai bila penggeseran nilai itu membawa akibat jauh dalam kehidupan berbangsa.
·         Kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi massa dan transportasi, membawa pengaruh terhadap intensitas kontak budaya antarsuku maupun dengan kebudayaan dari luar. Terjadinya kontak budaya dengan kebudayaan asing bukan hanya menyebabkan intensitasnya menjadi lebih besar, tetapi juga penyebarannya berlangsung dengan cepat dan luas jangkauannya. Terjadilah perubahan orientasi budaya yang kadang-kadang menimbulkan dampak terhadap tata nilai masyarakat, yang sedang menumbuhkan identitasnya sendiri sebagai bangsa.


Tema yang diambil oleh kelompok kami adalah manusia dan penderitaan dengan menampilkan sebuah musikalisasi puisi dengan lagu dari Michael Jackson yang berjudul Heal The World dengan lyric:
There's a place in your heart 
And I know that it is love
And this place could be much
Brighter than tomorrow.
And if you really try
You'll find there's no need to cry
In this place you'll feel
There's no hurt or sorrow.
There are ways to get there
If you care enough for the living
Make a little space, make a better place.

Chorus:
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for
You and for me.


If you want to know why
There's a love that cannot lie
Love is strong
It only cares for joyful giving.
If we try we shall see
In this bliss we cannot feel
Fear or dread
We stop existing and start living
Then it feels that always
Love's enough for us growing
Make a better world, make a better world.

Chorus:
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race.
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for
You and for me.
There are people dying if you care enough for the living 
Make a better place for you and for me.
There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me.

You and for me / Make a better place
You and for me / Make a better place
You and for me / Make a better place
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children 
Puisi yang kami sampaikan pada musikalisasi puisi ini adalah:
PENDERITAAN
Jiwa menangis diiris sedih
Bermuram durja penuh penderitaan
Jiwa terseduh menangis merintih
Badan terkulai penuh penderitaan

Bagai terdengar angin menderu – deru
Awan tebal bergulung – gulung
Halilintar gemuruh bagai peluru
Semesta alam bagai berkabung

Tak ada kawan menghapus gundah
Tak terdengar langkah orang bertandang
Sendirilah jiwa rasa tenggelam di air bah
Tidak terdengarlah orang menjelang?

Hanya terdengar angin menderu – deru
Di angkasa dingin nan lebar
Adakah orang mengulurkan tangan itu?
Ya, Allah membisikkan supaya sabar

Minggu, 13 Januari 2013

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan sosial dan kesamaan derajat

Pelapisan sosial dan kesamaan derajat adalah sejumlah penduduk yang memiliki status atau kedudukan yang tidak sama dalam lingkup hidupnya. banyak yang kita jumpai dalam kehidupan sehari hari dalam lingkup hidup kita, berbagai hal yang kita jumpai dalam lingkup hidup kita sehari hari. tidak pernah lepas dari perbedaan, persamaan, kesetaraan, perbedaan, dan kesetimbangan dengan anggota masyarakat yang lainnya.

kesamaan derajat terkadang seseorang yang memiliki taraf hidup yang lebih dapat membuat orang tersebut terpandang. berwibawa. sangat di segani dalam lingkup hidupnya, tetapi di ada juga beberapa orang yang ingin merasakan hal yang sama seperti apa orang orang terpandang rasakan. oleh karna itu mereka tidak mau di berlalkukan adil terhadap apa semua yang dan dilaksanakan orang lain.

Terjadinya pelapisan sosial di karnakan oleh dua hal. yaitu :

1. Terjadi karna sendirinya.
          
         Proses ini terjadi dan terbentuk secara alamiah sesuai dengan pekembangan dan pertumbumhan masyarakat itu sendiri. bukan di karnakan atas asa yang terjadi karna di sengaja. pengakuan terhadap wewenang dan asas asas kekuasaan tumbuh dengan sendirinya, tanpa di sengaja.

      Misalnya. karna usia tua, karna kepandaiaanya. karna ke uletannya. karna kerajinannya, karna kepiawaiiannya, dan karna ke gigihannya, maka dengan sendirinya orang itu akan mendapat julukan dan terpandang dalam lingkup hidupnya.

2. Terjadi dengan di sengaja

         Sistem ini memag sengaja di susun ingga sedemikian rupa guna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan untuk kepentingan bersama. dalam sistem ini secara jelas dan transparan terbentuknya sebuah wewenang dan kekuasaan, dan terbentuknya peraturan peraturan sehingga jelas untuk siapapun orangnya, tempat dimana letak kekuasaan yang ia miliki dalam lingkup hidupnya.

Misalnya adalah. suatu organisasi pemerintahan, organisasi kemasyarakatan. organisasi antar pemuda yang memiliki kreatifitas, organisasi politik, dan perkumpulan perkumpulan reesmi lainnya.


E. BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
• Kelas atas 
• Kelas bawah 
• Kelas menengah 
• Kelas menengah ke bawah

Beberapa pendapat dai para ahli :
1) Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.


2) Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.


3) Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.


Kesamaan Derajat Warga Negara


Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanaya kesamaan derajat antar rakyaknya, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal ..


1. Pasal 27 
- Ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan 
- Ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan 

2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.

3. Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
4. Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran


komentar :
jadi dalam pelapisan sosial dan keasamaan derajat ada kesamaan dan perbedaan diantara dua pembahasan tersebut seperti kehidupan yang kita jalani saat ini ada persamaan dan perbedaan dengan anggota masyarakat disekitar kita.
kita dapat mengetahui apa arti atau definisi dari pelapisan sosial dan keasamaan tersebut dengan melihat kehidupan sehari-hari kita.
dalam kehidupan ini ada yang disebut dengan kesamaan derajat, kesamaan derajat terjadi dengan adanya kesenjangan sosial tapi menurut saya semuanya kembali kepada pribadi masing-masing, ada yang tidak mau diberlakukan adil dengan apa yang mereka jalani atau hadapi dikehidupannya.


sumber : http://adajendeladunia.blogspot.com/2012/01/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat.html
http://cahyamenethil.wordpress.com/2010/11/23/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/